Dalam dunia jaringan Anda akan menemukan istilah routing statis. Di mana routing statis adalah konfigurasi jaringan yang diproses menggunakan tabel kemudian dikonfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, memudahkan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya komputer yang dilengkapi dengan jaringan maka memudahkan Anda mencari berbagai informasi di mesin pencarian dan berkomunikasi menggunakan jaringan internet. Supaya berjalan dengan lancar komunikasi dan mencari informasi maka jaringan internet perlu stabil.
Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Dalam jaringan internet berkaitan dengan routing. Routing merupakan suatu proses transfer dari jaringan satu ke jaringan lainnya, dengan begitu dapat dikatakan bila dunia jaringan berkaitan dengan routing. Misalnya Anda ingin mengirim paket dari A ke B maka perlu melalui jaringan, dengan begitu tugas routing yaitu menjadi jalur tercepat untuk mencapai tujuan akhir, tetapi bukan hanya mencari jalan tercepat melainkan mencari jalan terbaik hingga sampai jaringan yang dituju.
Dalam dunia jaringan ada banyak jenis jaringan, namun umumnya yang digunakan adalah static routing. Routing statis adalah suatu proses di mana untuk menyetting suatu router jaringan menggunakan tabel routing yang dikonfigurasikan oleh networking administrator secara manual. Setiap entri tabel yang ada disetiap router akan diisi oleh networking administrator yang terhubung ke jaringan, serta melakukan penghapusan pada jalur statis ketika topologi berubah.
Manfaat Static Routing
Static routing memiliki pengaturan yang sederhana bagi jaringan komputer sehingga bisa diterapkan bagi Anda yang ingin menggunakan jaringan internet dengan skala kecil. Jaringan yang sering digunakan lainnya adalah routing dinamis. Dynamic routing merupakan proses di mana secara otomatis router dapat menghasilkan tabel routing berdasarkan router yang terhubung dan lalu lintas.
Static routing dilakukan secara manual, sedangkan dynamic routing memiliki protokol yang secara otomatis dapat mengatur router sehingga dapat memberikan informasi terkait koneksi antar router dengan jaringan. Dynamic routing memiliki berbagai macam protokol seperti OSPF atau Open Shortest Path First, RIP atau Routing Information Protocol, IGRP atau Internal Gateway Routing Protocol, dan BGP atau Border Gateway Protocol.
Itulah beberapa jaringan yang umum digunakan yaitu dinamic routing dan static routing. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan routing statis dan dinamis yaitu dari mekanisme routingnya, di mana static routing dilakukan secara manual yang dilakukan oleh networking administrator sedangkan dynamic routing memiliki routing protokol yang sudah otomatis sehingga tidak perlu memasukkan entry jaringan baru oleh networking administrator pada setiap router.
Static routing bisa digunakan dalam skala kecil, sedangkan dynamic routing cocok digunakan bagi Anda yang memerlukan jaringan dalam skala besar sebab sudah berjalan otomatis tanpa perlu membuat dan menghapus tabel routing oleh seorang administrator.
Cara Kerja Static Routing
Routing statis adalah jenis jaringan di mana memerlukan administrator jaringan untuk melakukan konfigurasi secara manual. Fungsi static routing untuk memback-up ketika dynamic routing tiba-tiba mati, dapat mengirim informasi dari protokol satu ke protokol lainnya serta dapat digunakan ketika cakupannya kecil yang hanya memiliki rute kurang dari 5. Lalu bagaimana cara kerja routing statis, berikut akan kami jelaskan 3 cara kerja static routing yaitu :
- Router dikongfigurasikan oleh networking adminstrator.
- Routing yang dilakukan oleh router mengikuti informasi yang ada dalam tabel routing.
- Umumnya static rounting digunakan untuk melewatkan paket data.
- Mudah mendeteksi dan isolasi kesalahan karena manual.
- Jalur statis lebih aman dibandingkan dengan jalur dinamis, hal tersebut lantaran statis dilakukan secara manual untuk melakukan konfigurasinya.
- Lebih kebal dari hacker karena secara manual.
- Terpeliharanya bandwidth sebab terus memperbaharui informasi router yang diperlukan secara terus menerus.
- Lebih mudah untuk mengirim paket atau informasi sebab sudah mengetahui jalan atau rutenya.
- Beban kerja lebih ringan dibandingkan menggunakan dynamic routing, hal tersebut lantaran konfigurasi hanya dilakukan pembaharuan sekali saja pada IP tabel.
- Bila dibandingkan dengan dynamic routing jenis ini lebih rumit, lantaran perlu melakukan konfigurasi secara manual bila routernya banyak.
- Konfigurasi secara manual membuat static routing rentan terhadap kesalahan ketika entry.
- Ketika suatu router down maka informasi ke router lain akan terhenti atau tidak terjadi pembaharuan. Dengan begitu kekurangannya tidak ada toleransi kesalahan.
- Konfigurasi yang secara manual maka perlu mengetahui semua alamat network yang dituju.
- Menutup dan membuka jalur dari sebuah paket data
- Memberikan informasi tentang jalur mana yang harus dilalui oleh sebuah paket
- Membantu router dalam konfigurasi dari alamat IP
- Mencegah terjadinya kesalahan pengiriman paket data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar