Pengertian Motherboard, Lengkap dengan Fungsi, Komponen, Cara Kerja dan Jenisnya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Motherboard, Lengkap dengan Fungsi, Komponen, Cara Kerja dan Jenisnya", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2023/11/12/17150087/pengertian-motherboard-lengkap-dengan-fungsi-komponen-cara-kerja-dan-jenisnya.

 



1. Pengertian Motherboard 

Untuk diketahui, komputer secara umum terdiri dari empat komponen utama, yaitu input device, processing device, output device, dan storage device. Dari keempat komponen itu, Motherboard termasuk dalam processing device.

Motherboard adalah papan sirkuit utama yang terdapat di dalam sebuah komputer. Motherboard adalah komponen yang memiliki tugas utama untuk mendistribusikan listrik dan memfasilitasi komunikasi antar perangkat komputer ataupun perangkat periferal.

Motherboard menjadi tulang punggung utama proses komunikasi antar perangkat CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), memori penyimpanan, dan seluruh komponen lain dari perangkat keras komputer. Motherboard dapat ditemukan di hampir semua komputer, terutama desktop PC dan laptop. Komponen komputer yang terhubung di Motherboard antara lain, seperti CPU, memori, GPU, Ethernet Card, dan Audio Card.

2. Fungsi Motherboard 

Secara umum, Motherboard memiliki fungsi utama untuk mengelola hubungan atau komunikasi antar komponen yang terdapat pada komputer, supaya bisa berjalan secara terpadu. Adapun beberapa fungsi Motherboard adalah sebagai berikut:

  • Mengatur aliran data dan menyediakan jalur komunikasi antar semua komponen komputer, seperti CPU, RAM, dan perangkat keras lainnya.
  • Mendistribusikan listrik ke semua komponen yang memerlukan daya, termasuk CPU, RAM, dan GPU.
  • Menyediakan slot ekspansi untuk menghubungkan perangkat tambahan pendukung pada komputer, seperti monitor, keyboard, speaker, dan lainnya.
  • Menyediakan soket untuk CPU agar dapat terpasang dengan aman dan terhubung secara efisien ke komponen lainnya. Mengelola sinyal dari perangkat input seperti keyboard, mouse, dan lainnya. 
  • Menyediakan dukungan firmware komputer untuk menjalankan perintah dasar seperti BIOS (Basic Input Output System) dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), yang memungkinkan komputer dapat booting.
3. Komponen Motherboard 
  1. CPU : CPU adalah komponen utama yang bertanggung jawab atas tugas pemrosesan data dan menjalankan instruksi-instruksi program. CPU tersedia dalam berbagai model dan. masing-masing memerlukan slot tertentu pada Motherboard. Untuk diketahui, sebuah CPU dapat memiliki satu atau beberapa core. CPU dengan satu core hanya dapat menjalankan satu tugas pada satu waktu, sedangkan CPU dengan multi core dapat menjalankan beberapa tugas secara bersamaan.
  2. RAM : Motherboard menyediakan beberapa slot untuk memasang RAM. RAM merupakan perangkat keras yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dan instruksi-instruksi program yang sedang dijalankan.
  3. Chipset : Chipset adalah sekelompok sirkuit yang mengelola transfer data antara CPU, RAM, dan perangkat keras lainnya di motherboard. Perangkat ini yang berfungsi untuk mengelola komunikasi antar perangkat komputer.Chipset terdiri dari dua jenis, yakni Chipset North bridge dan South bridge. North bridge berfungsi untuk mengelola kecepatan komunikasi antara CPU dengan komponen-komponen lainnya. Chipset ini juga mengontrol komunikasi CPU, RAM, dan perangkat periferal.Sementara itu, Chipset South bridge memiliki fungsi untuk mengontrol komponen-komponen lain yang terhubung ke komputer, termasuk komunikasi antara prosesor, BIOS, memori penyimpanan, dan perangkat periferal.
  4. BIOS : BIOS merupakan program perangkat lunak yang dapat memberikan instruksi dasar pada komputer saat diaktifkan, termasuk proses booting. BIOS bertanggung jawab untuk mendeteksi komponen-komponen perangkat keras dan memuat sistem operasi komputer.Pada beberapa Motherboard, BIOS tradisional digantikan oleh UEFI. UEFI memungkinkan komputer untuk boot lebih cepat, menyediakan lebih banyak alat diagnostik dan perbaikan, dan menyediakan antarmuka yang lebih efisien antara sistem operasi dan komponen komputer.
  5. Cooling Fans : Cooling Fans atau kipas pendingin merupakan perangkat pada Motherboard yang memiliki tugas untuk meningkatkan aliran udara di komputer. Komponen ini dapat membantu menghilangkan panas dari komputer.
  6. Slot ekspansi : Slot ekspansi merupakan slot yang berfungsi untuk memasang perangkat periferal internal, seperti kartu grafis, kartu suara, kartu jaringan, dan perangkat tambahan lainnya, yang mendukung kinerja komputer.
  7. SATA Ports : SATA (Serial Advanced Technology Attachment) Port merupakan port atau jalur koneksi yang digunakan untuk menghubungkan perangkat memori penyimpanan data permanen, seperti Hard Drive atau Solid State Drive (SSD).
  8. CMOS : CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) adalah baterai kecil yang terdapat di motherboard setiap komputer. Baterai ini memberikan daya pada chip CMOS. Chip CMOS menyimpan informasi BIOS dan pengaturan komputer, bahkan saat komputer dimatikan. Baterai CMOS memungkinkan pengguna untuk menghindari adanya pengaturan ulang pada konfigurasi BIOS, seperti urutan boot, pengaturan tanggal, dan waktu, setiap kali komputer dihidupkan kembali.
  9. Input/Output : Port Input/Output Port merupakan port yang digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat eksternal input ataupun output ke komputer, seperti keyboard, mouse, printer, dan perangkat USB lainnya.
  10. Power Connector : Power Connector atau konektor daya pada Motherboard memiliki fungsi utama untuk menghubungkan komputer ke sumber daya listrik eksternal, sehingga komputer dapat menyala dan dioperasikan.
  11. Front Panel Connector : Front Panel Connector merupakan konektor yang menghubungkan lampu LED di panel bagian depan pada casing komputer ke Hard Drive, tombol power, tombol reset, dan speaker internal, untuk mengetahui aktivitasnya. Front Panel Connector biasanya disambungkan lewat pin-pin kecil di Motherboard. Struktur tata letak Front Panel Connector bisa bervariasi tergantung pada model Motherboard.
4. Cara Kerja Motherboard 

Cara kerja Motherboard dimulai ketika pengguna menghubungkan komputer ke sumber daya listrik dan menghidupkannya. Ketika pengguna menghidupkan komputer, daya dari sumber daya bakal dikirim ke ke motherboard. Kemudian, perjalanan pengolahan data dimulai. Dikutip dari Make Tech Easier, data ditransfer melalui bus data dan melewati bagian North bridge dan South bridge dari Chipset di Motherboard.

Bagian North bridge berfungsi untuk menghubungkan data ke CPU, RAM, dan perangkat periferal. RAM mulai mengirimkan data masukan ke CPU. Kemudian, CPU bakal mengolahnya dan menghasilkan keluaran yang ditransfer ke perangkat periferal. Sementara itu, bagian South bridge berfungsi untuk menghubungkan data ke BIOS, SATA, dan perangkat periferal. Sinyal ke BIOS memungkinkan komputer untuk booting, sementara data ke SATA bakal mengaktifkan perangkat Hard Drive atau SSD.

Data dari SATA kemudian digunakan untuk menghidupkan perangkat periferal seperti kartu video, jaringan, dan suara. Untuk diketahui, data yang ditransmisikan dalam Motherboard, dari satu komponen ke komponen lain, berupa bahasa biner (1 dan 0). Ketika sinyal dikirim ke motherboard dari salah satu komponen, Motherboard akan memproses dan menerjemahkan bahasa biner tersebut ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komponen lainnya.

Cara kerja Motherboard ini singkatnya adalah data ditransmisikan melalui bus data. Kemudian, data masuk ke Chipset dan berlanjut ke komponen lain, seperti CPU, RAM, memori penyimpanan, dan perangkat periferal.

5. Jenis Motherboard 
  1. AT Motherboard : Advance Technology (AT) Motherboard memiliki dimensi fisik yang besar. Jenis motherboard ini tidak berfungsi dengan baik pada komputer yang masuk ke dalam kategori desktop berukuran kecil Koneksi daya pada Motherboard ini berupa soket dan steker yang masing-masing berjumlah enam pin. Pada tahun 1980-an, AT Motherboard ramai digunakan dan menjadi primadona, AT Motherboard banyak dipakai hingga tahun 2000-an.
  2. Standard ATX Motherboard : ATX (Advanced Technology Extended) merupakan versi lanjutan dari AT Motherboard yang dibuat oleh Intel pada tahun 1990-an. Berbeda dengan AT, ATX jauh lebih ringkas dan memungkinkan komponen terkait untuk saling dipertukarkan.
  3. Micro ATX Motherboard Micro : ATX Motherboard merupakan jenis Motherboard yang berukuran 244 mm, lebih kecil ketimbang versi Standard. Dikutip dari Spiceworks, jenis motherboard ini memiliki lebih sedikit port dan slot dibandingkan Standard ATX Motherboard. 
  4. Extended ATX Motherboard : Jenis Motherboard ini memiliki dimensi sekitar 344 x 330 mm. Extended ATX Motherboard mendukung konfigurasi CPU tunggal atau ganda dan memiliki hingga delapan slot RAM. Kemudian, slot ekspansi perangkat periferal di Motherboard ini juga lebih banyak.
  5. LPX Motherboard : Low Profile Extended (LPX) Motherboard memiliki port input dan output yang terdapat di bagian belakang perangkat. Kemudian, Motherboard ini juga memungkinkan untuk menambah Riser Card, sehingga mampu menyediakan slot ekspansi tambahan. 
  6. Mini ITX Motherboard  : Mini ITX Motherboard merupakan jenis Motherboard yang ringkas dan memiliki ukuran kecil, hanya sekitar 17x17 cm. Mini ITX Motherboard memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dan kemampuan pendinginan yang lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar